Post Page Advertisement [Top]

PERTEMUAN 11 ETNOMATEMATIKA (Membandingkan Proses Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal)

   


📢 Materi 11: Membandingkan Proses Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal📢

Halo Mahasiswa hebat! 👋✨

Di materi ke sebelas, kita akan belajar tentang Membandingkan Proses Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal. Pastinya, kalian sudah pernah mendapatkan materi tersebut di pelajaran sebelumnya, jadi ini saatnya untuk memperdalam pemahaman kalian! 📚💡 Caranya:

✅ Tonton video YouTube di bawah ini karena di dalamnya terdapat penjelasan lengkap tentang materi. 🎥👀

✅ Download bahan ajar dalam format PDF yang tersedia di deskripsi video. 📄⬇️

TONTON VIDEO PERTEMUAN 11 DI SINI !

✅ Kerjakan latihan soal yang berada pada bahan ajar yang sudah di download untuk mengasah pemahaman kalian. ✍️

✅ Kumpulkan tugas harian kalian dalam format PDF atau tulis tangan juga bisa kemudian  di Scan PDF dan unggah ke link yang tersedia di bawah ini. 📤📎 dengan keterangan NAMA_TUGAS HARIAN PERTEMUAN 11 (UNTUK KEHADIRAN)


KUMPULKAN TUGAS HARIAN PERTEMUAN 11 UNTUK KEHADIRAN DI SINI !


📌 Jangan lupa! Pastikan semua tugas dikumpulkan tepat waktu. Semangat belajar dan tetap berusaha yang terbaik! 🚀🔥

Tugas Pertemuan ke dua belas masing-masing kerjakan dalam bentuk PPT Canva atau PPT Biasa (PDF) ya ðŸ’ªðŸ“– ! dan akan di tagih pada pertemuan yang akan datang sebagai tugas individu

TUGAS PERTEMUAN KE DUA BELAS BERJUDUL "MENGIDENTIIKASI UNSUR ETNOMATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL"


PINTASAN !

PERTEMUAN 12 ETNOMATEMATIKA (Etnomatematika Permainan)


Etnomatematika (Membandingkan Proses Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal)

Pembelajaran berbasis budaya lokal dalam etnomatematika merupakan pendekatan yang memadukan konsep matematika dengan praktik dan nilai budaya yang ada di masyarakat setempat. Proses pembelajaran ini sangat penting untuk meningkatkan relevansi materi matematika sehingga siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasakan manfaat nyata dari matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam praktiknya, proses pembelajaran berbasis budaya lokal dapat berbeda-beda tergantung pada konteks budaya, sumber daya yang tersedia, serta metode pengajaran yang digunakan. Oleh karena itu, membandingkan proses pembelajaran berbasis budaya lokal menjadi langkah penting untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan efektivitas setiap model yang diterapkan.

Aspek-Aspek yang Dibandingkan dalam Proses Pembelajaran Berbasis Budaya Lokal

  1. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Beberapa model pembelajaran etnomatematika berbasis budaya lokal menggunakan pendekatan eksploratif dan partisipatif, di mana siswa aktif mencari dan mengidentifikasi unsur matematika dalam budaya mereka melalui observasi, wawancara, dan eksperimen sederhana. Model ini mengutamakan pengalaman langsung dan diskusi kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar pengetahuan.

Sebaliknya, pendekatan lain mungkin lebih bersifat kontekstual, di mana guru mengaitkan materi matematika dengan contoh budaya lokal yang sudah dikenal tanpa proses eksplorasi mendalam. Metode ini lebih terstruktur dan fokus pada pemahaman konsep melalui analogi budaya yang disampaikan secara langsung oleh guru.

  1. Penggunaan Sumber Belajar

Dalam model eksploratif, sumber belajar sangat bervariasi dan langsung diambil dari lingkungan sekitar, seperti alat ukur tradisional, pola tenun, permainan rakyat, atau kegiatan adat. Hal ini memberikan pengalaman belajar yang autentik dan kontekstual.

Model lain mungkin menggunakan bahan ajar yang sudah dikemas dalam modul atau buku pelajaran yang mengintegrasikan unsur budaya lokal, sehingga lebih mudah diakses dan distandarisasi, tetapi kurang memberi ruang bagi penemuan mandiri siswa.

  1. Peran Guru dan Siswa

Dalam pembelajaran berbasis budaya lokal yang interaktif, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses eksplorasi budaya dan matematika. Siswa diberi kesempatan untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan mengemukakan pendapat.

Sebaliknya, pada pendekatan yang lebih tradisional, guru lebih dominan dalam menyampaikan materi, dan siswa cenderung pasif menerima penjelasan yang mengaitkan budaya lokal sebagai ilustrasi semata.

  1. Konteks dan Keterlibatan Masyarakat

Beberapa proses pembelajaran mengikutsertakan tokoh budaya lokal, orang tua, atau komunitas adat sebagai narasumber atau mitra belajar, sehingga proses pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di lingkungan sosial.

Pendekatan lain lebih terfokus pada kegiatan sekolah dan kelas tanpa melibatkan langsung unsur masyarakat, sehingga keterkaitan dengan kehidupan sosial dan budaya kurang optimal.

  1. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dalam model pembelajaran yang melibatkan eksplorasi budaya sering menggunakan penilaian autentik seperti proyek, portofolio, atau presentasi, yang menilai keterampilan praktis dan sikap.

Sebaliknya, model yang lebih formal dan terstruktur cenderung menggunakan tes tertulis atau kuis sebagai alat evaluasi utama, sehingga aspek afektif dan psikomotorik kurang mendapat perhatian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]