Post Page Advertisement [Top]

PERTEMUAN 4 ETNOMATEMATIKA (konsep etnomatematika dengan kehidupan sehari-hari)

    


📢 Materi 4: Konsep Etnomatematika dengan Kehidupan Sehari-hari 📢

Halo Mahasiswa hebat! 👋✨

Di materi ke empat, kita akan belajar tentang Konsep Etnomatematika dengan Kehidupan Sehari-hari. Pastinya, kalian sudah pernah mendapatkan materi ini di pelajaran sebelumnya, jadi ini saatnya untuk memperdalam pemahaman kalian! 📚💡 Caranya:

✅ Tonton video YouTube di bawah ini karena di dalamnya terdapat penjelasan lengkap tentang materi. 🎥👀

✅ Download bahan ajar dalam format PDF yang tersedia di deskripsi video. 📄⬇️

TONTON VIDEO PERTEMUAN 4 DI SINI !

✅ Kerjakan latihan soal yang berada pada bahan ajar yang sudah di download untuk mengasah pemahaman kalian. ✍️

✅ Kumpulkan tugas harian kalian dalam format PDF atau tulis tangan juga bisa kemudian  di Scan PDF dan unggah ke link yang tersedia di bawah ini. 📤📎 dengan keterangan NAMA_TUGAS HARIAN PERTEMUAN 4 (UNTUK KEHADIRAN)


KUMPULKAN TUGAS HARIAN PERTEMUAN 4 UNTUK KEHADIRAN DI SINI !


📌 Jangan lupa! Pastikan semua tugas dikumpulkan tepat waktu. Semangat belajar dan tetap berusaha yang terbaik! 🚀🔥

Tugas Pertemuan ke Lima masing-masing kerjakan dalam bentuk PPT Canva atau PPT Biasa (PDF) ya ðŸ’ªðŸ“– ! dan akan di tagih pada pertemuan yang akan datang sebagai tugas individu

TUGAS PERTEMUAN KE LIMA BERJUDUL  "PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA"



PINTASAN !


Etnomatematika: Konsep dalam Kehidupan Sehari-Hari

Etnomatematika mengkaji bagaimana matematika hadir dan digunakan dalam budaya-budaya lokal melalui aktivitas sehari-hari, baik yang bersifat praktis, sosial, maupun spiritual. Dalam kehidupan masyarakat, banyak kegiatan yang mengandung prinsip-prinsip matematika, walaupun tidak selalu disadari atau dikemas dalam rumus formal. Pendekatan etnomatematika memungkinkan kita untuk memahami bahwa matematika bukan hanya milik ruang kelas, tetapi juga tumbuh dan berkembang dalam praktik harian masyarakat. Ini menjadikan matematika lebih dekat, kontekstual, dan bermakna.

1. Pengukuran Tradisional

Dalam aktivitas seperti memasak, membangun rumah, atau bertani, masyarakat sering menggunakan satuan ukur yang bersifat lokal dan kontekstual, seperti "sejengkal", "segantang", "sekepal", atau "seikat". Satuan ini menunjukkan konsep panjang, volume, dan berat, yang sejatinya adalah bagian dari matematika. Mereka mengandalkan ketepatan dan konsistensi berdasarkan pengalaman turun-temurun.

2. Pertanian dan Penanggalan Musim

Petani tradisional menggunakan pengetahuan tentang posisi matahari, angin, curah hujan, dan bintang untuk menentukan waktu tanam dan panen. Ini adalah bentuk aplikasi dari perhitungan waktu, statistik alam, dan pengamatan pola, yang sangat berkaitan dengan matematika astronomi dan analisis pola data.

3. Arsitektur dan Konstruksi Rumah Adat

Pembangunan rumah tradisional melibatkan perencanaan geometris dan perhitungan struktur yang cukup rumit, seperti jumlah tiang, sudut kemiringan atap, dan luas ruangan. Ini mencerminkan penerapan langsung konsep geometri, perbandingan, dan bangun datar atau ruang.

4. Pola dan Simetri dalam Seni Tradisional

Kain tenun, batik, ukiran, dan anyaman mengandung pola-pola berulang, simetris, dan bermakna filosofis. Misalnya, motif tenun Flores atau batik Yogyakarta sering menunjukkan simetri lipat, translasi, dan rotasi — semua ini adalah konsep dalam matematika transformasi.

5. Perdagangan dan Transaksi Tradisional

Di pasar tradisional, para pedagang dan pembeli melakukan penawaran, penjumlahan, pengurangan, serta memperkirakan harga dan keuntungan. Mereka juga menggunakan perbandingan antara harga dan jumlah barang, yang mencerminkan pemahaman pecahan, rasio, dan operasi aritmetika secara intuitif.

6. Permainan Tradisional

Permainan rakyat seperti congklak, gasing, atau permainan biji-bijian sering melibatkan strategi dan perhitungan yang kompleks. Ini memperlihatkan kemampuan logika, pemahaman angka, dan analisis kemungkinan (probabilitas), yang semuanya adalah unsur matematika.

7. Upacara Adat dan Ritual

Dalam berbagai upacara adat, penggunaan waktu, jumlah sesaji, bentuk persembahan, dan urutan kegiatan sering mengikuti pola yang terstruktur. Hal ini menunjukkan pemahaman terhadap urutan, pengelompokan, dan pengaturan waktu, yang secara tidak langsung mengandung prinsip kombinatorika dan teori himpunan.

Kesimpulan

Etnomatematika hadir dalam hampir seluruh aspek kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional. Dari kegiatan rumah tangga, pertanian, seni, hingga ritus adat, semua menunjukkan bahwa manusia secara alami berpikir dan bertindak secara matematis. Dengan memahami hal ini, kita tidak hanya dapat menjadikan pembelajaran matematika lebih kontekstual dan menyenangkan, tetapi juga dapat menjaga dan menghargai kearifan lokal. Melalui etnomatematika, kita melihat bahwa matematika tidak harus selalu rumit dan abstrak; ia hidup bersama kita dalam keseharian.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]