📢 Materi 5: Pendekatan pembelajaran berbasis etnomatematika 📢
Halo Mahasiswa hebat! 👋✨
Di materi ke lima, kita akan belajar tentang Pendekatan Pembelajaran Berbasis Etnomatematika. Pastinya, kalian sudah pernah mendapatkan materi tersebut di pelajaran sebelumnya, jadi ini saatnya untuk memperdalam pemahaman kalian! 📚💡 Caranya:
✅ Tonton video YouTube di bawah ini karena di dalamnya terdapat penjelasan lengkap tentang materi. 🎥👀
✅ Download bahan ajar dalam format PDF yang tersedia di deskripsi video. 📄⬇️
TONTON VIDEO PERTEMUAN 5 DI SINI !
✅ Kerjakan latihan soal yang berada pada bahan ajar yang sudah di download untuk mengasah pemahaman kalian. ✍️
✅ Kumpulkan tugas harian kalian dalam format PDF atau tulis tangan juga bisa kemudian di Scan PDF dan unggah ke link yang tersedia di bawah ini. 📤📎 dengan keterangan NAMA_TUGAS HARIAN PERTEMUAN 5 (UNTUK KEHADIRAN)
KUMPULKAN TUGAS HARIAN PERTEMUAN 5 UNTUK KEHADIRAN DI SINI !
📌 Jangan lupa! Pastikan semua tugas dikumpulkan tepat waktu. Semangat belajar dan tetap berusaha yang terbaik! 🚀🔥
Tugas Pertemuan ke Enam masing-masing kerjakan dalam bentuk PPT Canva atau PPT Biasa (PDF) ya 💪📖 ! dan akan di tagih pada pertemuan yang akan datang sebagai tugas individu
PERTEMUAN 6 ETNOMATEMATIKA (Etno Berbasis Budaya Lokal)
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Etnomatematika
Pendekatan pembelajaran berbasis etnomatematika merupakan strategi pengajaran matematika yang mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal ke dalam proses pembelajaran di kelas. Pendekatan ini menekankan bahwa matematika tidak hanya berkembang dari logika universal yang abstrak, tetapi juga tumbuh dari praktik, tradisi, dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pendidikan, etnomatematika berperan penting untuk menjembatani pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika melalui konteks yang dekat dengan pengalaman hidup mereka.
Prinsip Dasar Pendekatan Etnomatematika
Kontekstualisasi Pembelajaran
Pembelajaran matematika berbasis etnomatematika dimulai dari konteks budaya lokal siswa. Misalnya, guru dapat mengangkat kegiatan menenun, bertani, membangun rumah adat, atau berdagang di pasar sebagai dasar untuk menjelaskan konsep geometri, aritmetika, atau statistika.Menghargai Kearifan Lokal
Setiap budaya memiliki cara sendiri dalam memahami dan memecahkan persoalan yang sesungguhnya mengandung unsur-unsur matematis. Dengan membawa pengalaman budaya ini ke dalam kelas, guru membantu siswa menghargai identitas mereka sambil memperkuat daya pikir logis dan matematis.Partisipatif dan Kolaboratif
Pendekatan ini mendorong keterlibatan aktif siswa melalui diskusi, eksplorasi lapangan, atau studi tentang praktik budaya masyarakat sekitar. Hal ini membuat pembelajaran lebih bermakna dan menumbuhkan rasa ingin tahu.
Contoh Penerapan Pendekatan Etnomatematika
Mengukur dan Menghitung Luas melalui praktik pembangunan rumah adat: siswa belajar tentang bentuk geometri, pengukuran luas dan volume, dengan cara menghitung jumlah papan dan ukuran pondasi.
Pengenalan Pecahan melalui pembagian makanan tradisional seperti dodol, kue adat, atau pembagian hasil panen.
Statistika melalui pengamatan pola cuaca berdasarkan kebiasaan petani lokal, lalu membuat tabel dan grafik data sederhana dari hasil wawancara dengan petani.
Simetri dan Transformasi lewat analisis pola tenunan, batik, atau ukiran khas daerah, untuk mengajarkan konsep matematika seperti translasi, rotasi, dan refleksi.
Keunggulan Pendekatan Etnomatematika
Meningkatkan Minat dan Motivasi Siswa
Karena materi dikaitkan langsung dengan budaya dan kehidupan nyata siswa, mereka merasa lebih dekat dan mudah memahami konsep matematika.Mengurangi Kesan Matematika Sebagai Ilmu Abstrak
Banyak siswa menganggap matematika sulit karena tidak memahami relevansinya. Dengan pendekatan ini, matematika terasa lebih hidup dan aplikatif.Mendorong Kecerdasan Sosial dan Budaya
Siswa tidak hanya belajar matematika, tapi juga belajar menghargai kearifan lokal dan memahami bahwa budaya mereka memiliki nilai ilmiah yang tinggi.Mendukung Pembelajaran Inklusif dan Multikultural
Pendekatan ini efektif diterapkan di daerah dengan latar belakang budaya beragam, sehingga pembelajaran menjadi lebih adil dan merata.
Tantangan dan Solusi
Meski menjanjikan, pendekatan etnomatematika memerlukan:
Guru yang kreatif dan memahami budaya lokal.
Ketersediaan bahan ajar kontekstual.
Dukungan kurikulum dan pelatihan yang memadai.
Solusinya antara lain dengan menyusun modul lokal berbasis budaya, mengadakan pelatihan guru, serta melibatkan tokoh masyarakat dalam proses belajar.
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran berbasis etnomatematika bukan hanya membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan dan bermakna, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya serta penguatan identitas lokal dalam dunia pendidikan. Pendekatan ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar, yang mengedepankan keberagaman, fleksibilitas, dan kebermaknaan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar