📢 Materi 7: Eksplorasi etnomatematika berbasis budaya lokal 📢
Halo Mahasiswa hebat! 👋✨
Di materi ke tujuh, kita akan belajar tentang Eksplorasi Berbasis Budaya Lokal. Pastinya, kalian sudah pernah mendapatkan materi tersebut di pelajaran sebelumnya, jadi ini saatnya untuk memperdalam pemahaman kalian! 📚💡 Caranya:
✅ Tonton video YouTube di bawah ini karena di dalamnya terdapat penjelasan lengkap tentang materi. 🎥👀
✅ Download bahan ajar dalam format PDF yang tersedia di deskripsi video. 📄⬇️
TONTON VIDEO PERTEMUAN 7 DI SINI !
✅ Kerjakan latihan soal yang berada pada bahan ajar yang sudah di download untuk mengasah pemahaman kalian. ✍️
✅ Kumpulkan tugas harian kalian dalam format PDF atau tulis tangan juga bisa kemudian di Scan PDF dan unggah ke link yang tersedia di bawah ini. 📤📎 dengan keterangan NAMA_TUGAS HARIAN PERTEMUAN 7 (UNTUK KEHADIRAN)
KUMPULKAN TUGAS HARIAN PERTEMUAN 7 UNTUK KEHADIRAN DI SINI !
📌 Jangan lupa! Pastikan semua tugas dikumpulkan tepat waktu. Semangat belajar dan tetap berusaha yang terbaik! 🚀🔥
Tugas Pertemuan ke Sembilan masing-masing kerjakan dalam bentuk PPT Canva atau PPT Biasa (PDF) ya 💪📖 ! dan akan di tagih pada pertemuan yang akan datang sebagai tugas individu
SELAMAT BELAJAR DAN SIAP MENGHADAPI UJIAN TENGAH SEMESTER PADA PERTEMUAN KE 8
PERTEMUAN 8 ETNOMATEMATIKA (UJIAN TENGAH SEMESTER)
Etnomatematika (Eksplorasi Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal)
Eksplorasi etnomatematika berbasis budaya lokal adalah proses menggali, mengenali, dan mengkaji berbagai praktik budaya masyarakat yang mengandung unsur-unsur matematika di dalamnya. Aktivitas ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas wawasan siswa terhadap konsep matematika yang hidup di tengah masyarakat, tetapi juga untuk membangun penghargaan terhadap kearifan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk matematika. Etnomatematika memandang matematika bukan sebagai ilmu abstrak semata, melainkan sebagai aktivitas sosial yang dibentuk oleh pengalaman budaya manusia.
Dalam konteks Indonesia yang sangat kaya dengan budaya lokal, eksplorasi ini memiliki potensi besar untuk mengungkap kekayaan matematika yang tersembunyi di balik praktik kehidupan sehari-hari masyarakat adat, tradisi turun-temurun, alat-alat produksi, sistem kepercayaan, hingga pola seni dan arsitektur tradisional. Misalnya, pola simetri dan rotasi dalam kain tenun, konsep pecahan dalam sistem pembagian hasil tani, sistem bilangan tradisional dalam bahasa daerah, hingga penggunaan logika dalam permainan tradisional. Semua ini menunjukkan bahwa konsep matematika telah lama hadir dalam kehidupan masyarakat, bahkan sebelum diperkenalkan secara formal dalam pendidikan modern.
Eksplorasi etnomatematika menuntut keterlibatan aktif antara guru, siswa, dan komunitas lokal. Guru dapat mendorong siswa untuk melakukan observasi lapangan, wawancara dengan tokoh adat atau pelaku budaya, mengumpulkan data budaya (gambar, cerita, benda, pola), lalu mendiskusikannya dalam kelas untuk mengungkap konsep matematis yang terkandung di dalamnya. Misalnya, siswa dapat diminta mengamati proses pembangunan rumah adat dan mengidentifikasi konsep geometri dan pengukuran di dalamnya. Atau, siswa dapat diminta mencatat pola bilangan dalam sistem penanggalan tradisional dan membandingkannya dengan sistem kalender masehi.
Proses eksplorasi ini juga dapat dilakukan dengan pendekatan proyek, di mana siswa menyusun laporan eksploratif yang memuat dokumentasi praktik budaya lokal, analisis matematis, serta refleksi atas keterkaitan budaya dengan konsep matematika. Proyek ini tidak hanya memperkuat pemahaman matematis siswa, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, apresiatif, dan komunikatif.
Lebih jauh lagi, eksplorasi ini dapat mengangkat nilai-nilai lokal yang mungkin mulai terpinggirkan oleh modernisasi. Dengan demikian, pembelajaran matematika menjadi bagian dari pelestarian budaya. Hal ini sekaligus memberikan pesan bahwa budaya dan sains bukan dua hal yang bertentangan, tetapi justru saling mengisi dan memperkaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar